Senin, 05 September 2011

Welcome to REALity

Gak kerasa libur udah usai. Padahal gue masih pengen berlama-lama di sorong. Masih pengen usilin Alfi, masih pengen manja-manja sama papah, masih pengen gangguin Ardi, dan masih pengen yang lainnya. Gue akhirnya harus rela liburan usai, padahal dalem hati gue teriak, "Liburan,plisssss LOE sama GUE jangan END dulu doooooooonggggg!"
Jd hari minggu, tanggal 4 september ini gue harus rela untuk ninggalin sorong. Padahal, hari itu keluarga besar gue pada ke Raja Ampat lagi! Kalo gue gak inget besok senin ada tutorial, rasanya pengen bolos kuliah ajah.
Begitu nyampe makassar gue langsung tepar dan terbangun saat maghrib. Kaget karena udah malem, akhirnya gue nyadar kalo gue belom ngerjain tugas tutorial sama skali! Gue pun langsung ngibrit ke warnet, berhubung pulsa modem belon diisi. Hhehe.... Pulang dari warnet udah jam 9 malem. Gue sempet-sempetin diri buat belajar dikit. Tapi gak tau kenapa perasaan gue malem itu galauuu banget. Secara gue tahu kalo 'dia' ada di makassar. Dan itu membuat perasaan gue kacau dan gak konsen belajar. It's really frustating when you know he's near you, but you can't meet him! Gue kangen, kangeeeeen banget. Dan bodohnya, seberapa besarpun gue benci sama dia, tetep ajah gue pengen ketemu, dan itu bener2 membuat gue terlihat seperti seorang idiot. REAL IDIOT.
Jam 11 malem ada yang nelpon, pas gue ngeliat layar tertulis *R*L calling. Jantung gue langsung bereaksi. Berdetak gak karuan. Seketika gue palpitasi dan takikardi. Angkat, tidak, angkat, tidak, angkat, tidak.... Gue mikir hampir semenit. Gue gak tau harus ngomong apa dan gimana. Tapi karena gue bego, akhirnya gue angkat juga teleponnya.
Inti percakapan, dia mau ke rumah gue dan saat itu dia udah ada di depan kompleks gue! Gue kaget banget, antar senang karena bisa ketemu dan bingung karena harus bertemu dengan orang yang gue sayang sekaligus gue benci. Complicated dah.
Dia datang! Hanya di depan pagar, gak masuk ke dalam rumah. And guess what apa yang gue lakukan selama kurang lebih setengah jam bersamanya? Hanya menunduk dan melihat ke arah lain! Padahal gue kangen setengah mati sama dia, gue pengen ketemu dengan dia! Tapi menatap wajahnya pun gue gak sanggup. Yang gue lakuin hanya mengepalkan tangan keras-keras hingga jemari gue sakit untuk sekedar menyadarkan diri gue sendiri kalo dia bukan milik gue lagi.
Dia datang untuk mengucapkan kata 'maaf'. Kata yang sudah sering sekali terucap lewat bibirnya untuk gue. Tapi gue gak bisa. Gak bisa dan gak tau kapan gue bisa maafin dia. Terlalu sakit. Sakit banget. Gue hanya heran dengan perilakunya. Gue hanya bingung dengan tingkahya yang masih saja mengkhawatirkan gue. Itu hanya akan menyakiti pacarnya yang sekarang. Mungkin gue bakalan senang dengan perhatiannya karena itu membuktikan kalo dia masih menyimpan rasa sama gue, tapi bukan itu cerita yang terjadi disini. Karena dia sudah punya pengganti gue yang lain!

Ah, apapun yang gue rasain udah gak penting lagi dalam kisah ini.
So, welcome to reality ky! He's no longer yours.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Eittt....jangan lupa tinggalkan komentarnya yaa. Komentar tidak melalui penyaringan apapun, tapi jangan nyepam ya guys! ^___^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...