Jumat, 29 April 2011

BEING A DOCTOR, is it that cool??

Dari kecil cita-cita gw emang pengen jadi dokter, dan ga pernah sekalipun cita-cita gw berubah seperti pada anak-anak kecil pada umumnya.
Gw sendiri sebenernya udah lupa gimana awalnya sampai gw pengen jadi dokter, yg jelas berawal dari cita-cita gw itu lah akhirnya gw belajar dan berusaha sampai akhirnya gw bisa duduk di bangku fakultas kedokteran.

Dulu, gw berpikir orang-orang yg berjas putih itu keren banget! Mereka bisa nyembuhin orang sakit, mereka punya banyak wawasan dan pengetahuan untuk membantu meringankan penderitaan orang yg sakit. Nah, mungkin berangkat dari situlah niat gw pengen jadi dokter. Niat, itu sebenarnya hal yg paling penting dalam menjalankan sesuatu. Kalo dari awal niatnya udah ga bener, yakin deh di tengah-tengah bakal putus.

Niat gw sendiri masuk di kedokteran selain karena cita-cita dari kecil, juga karena gw pengen banget membantu orang-orang yg sakit dalam mendapatkan fasilitas kesehatan yg memadai. Oke, mungkin lo smua skarang pada mikir kalo gw terlalu ‘idealis’ atau apalah namanya. Tapi niat gw itu masih tetap sama dan ga akan pernah berubah.

Dulu gw terkadang heran banyak banget anak-anak SMA yg baru lulus berbondong-bondong masuk bimbingan belajar untuk mengikuti SNMPTN dengan harapan bisa masuk di Fakultas Kedokteran. Oke, memang sekarang ini mendengar nama Kedokteran sepertinya sangat penuh dengan kebanggaan. Secara, di dalam masyarakat telah berkembang suatu paradigma bahwa profesi seorang dokter adalah profesi yang sangat bergengsi dan mulia. Siapa sangka sekarang banyak orang yang berpikiran dengan menjadi seorang dokter lo bisa menjadi seseorang yang bergelimangan harta dan pengetahuan. Nah, mungkin dari pemahaman yang begini ini lah tidak sedikit orang yang mau berjuang dan bersusah payah dan bahkan menggunakan segala macam cara untuk bisa menjadi seorang dokter dengan harapan bisa mempunyai segelimang harta dari hasil praktek dan ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Profesi dokter dianggap sebagai cara yang mudah untuk menjadi penghasil uang, pemetik uang, mesin penghasil uang, atau apapun istilahnya.
Nah, sampai disini gw mulai ga bingung lagi kenapa banyak yang pengen masuk fakultas kedokteran dan menjadi dokter. Tapi please deh guys, menjadi seorang dokter ga semudah yang lo bayangin!
Oke, gw tau banyak yang bisa membayar lebih hanya untuk bisa menyandang predikat mahasiswa kedokteran, tp ketahuilah menjadi mahasiswa kedokteran ga sekeren yang lo kira!
Udah masuknya susah, keluarnya juga susah! Belom lagi lo dihadapin sama masalah-
masalah yang selama ini belom pernah lo temui sebelumnya.

Kenapa gw bilang masuk kedokteran itu susah? Gini, coba aja lo bayangin, dalam satu fakultas kedokteran di suatu universitas hanya bisa menerima sekitar 150-200 orang mahasiswa baru. Nah, lo musti bersaing dengan ribuan bahkan puluhan ribu orang yang ingin masuk di jurusan yg sama dengan lo. Bisa bayangin kan berapa persen kemungkinannya? Belom lagi orang-orang yang menggunakan segala cara untuk bisa masuk di fakultas pilihannya ini bahkan dengan membayar hingga ratusan juta rupiah! Udah nyusahin orang tua, nyusahin diri sendiri juga karena pasti rugi banget kalo ga sukses.

Dan kenapa gw bilang keluar dari kedokteran itu susah (lulus.red) ? Karena lo harus nyelesein studi lo lebih lama dari pada orang-orang kebanyakan. Kalo normalnya orang kuliah itu cuman ngabisin waktu sekitar 4 tahun untuk meraih gelar sarjana, lo harus menyandang predikat mahasiswa kedokteran yang lo banggain itu selama 5-6 tahun atau bahkan lebih untuk bisa menjadi seorang dokter. Belom lagi sistem kurikulum yang berubah-ubah dan diubah seenak jidatnya orang-orang yang katanya memegang peranan penting dan peduli terhadap kemajuan dunia kedokteran di Indonesia.

Kalo lo bisa lulus tepat waktu, Alhamdulillah…..Tp kalo ga yaa, nikmati aja deh.


Tapi guys, yg perlu lo inget, meskipun udah masuk di kedokteran belom tentu lo bisa mulus jadi dokter. Semua itu ada prosesnya coy, dan prosesnya ga semudah yg lo bayangin.
Dan jangan pikir setelah lo jadi dokter lo bisa ongkang-ongkang kaki dan duduk santai dan berhenti belajar. Menjadi seorang dokter itu harus belajar seumur hidup. Long life learning. Dan lo ga bisa menghindar dari hal itu.

Jadi dari sekarang, yang udah ancang-ancang pengen masuk di fakultas yang katanya ‘bergengsi’ ini lebih baik pikir-pikir dulu deh baik-baik. Kalo emang niat lo cuman untuk menimbun harta, lebih baik masuk jurusan lain aja yang ngajarin lo caranya ngumpulin duit. Karena yg bisa survive di dalamnya hanyalah mereka yg serius dan sungguh-sungguh.

Jadi, luruskanlah niat dan sucikanlah hati.

Gw ga mau dokter-dokter masa depan menjadi dokter-dokter yang melupakan tujuan dan tugasnya sebagai seorang pelayan masyarakat dan hanya menjadi mesin pemetik uang. Haruskah kita melupakan tugas hanya demi uang??

Oke, ga usah lihat masa depan deh. Lihat masa sekarang ajah. Lihat sekeliling kita berapa banyak orang miskin yang menderita dan kelaparan? Berapa banyak bayi yang lahir dan menderita kekurangan gizi? Berapa banyak pengemis yang kita lihat di pinggir jalan tanpa tangan dan kaki?
Pastinya mereka mengharapkan kesembuhan, namun dengan biaya yang besar dan tak sebanding dengan penghasilan yang mereka dapatkan, tentunya mereka berpikir berkali-kali untuk mendapatkan pengobatan. Untuk makan aja susah, apalagi untuk berobat?

Nah, disini timbullah pertanyaan, semahal apa sihh biaya pengobatan itu?
Gw juga tau, berobat itu mahal, bahkan gw yang berkecukupan inipun terkadang enggan berobat kalo sakit, karena gw tau biayanya mahal. Buat sekali konsultasi aja makan ratusan ribu, gimana beli obatnya??
Kenapa sih sedikit banget dokter yang bisa membantu masyarakat kita yang kesulitan dengan penyakitnya? Apa emang di Negara kita ini kekurangan dokter? Padahal setahu gw ada ribuan dokter di Negara kita dan tidak sedikit dari mereka yang memiliki harta yang berlimpah.

Gw disini ga mau nyalahin siapapun atau apapun. Gw hanya menuliskan pemikiran gw. Dan harapan gw citra dokter di mata masyarakat bisa berubah.
Dan dari manakah kita harus memulainya?
Ya, mulai dari sekarang, dari diri sendiri, dari niat, dan dari hati.
Jadi lo smua yang pengen jadi dokter, lurusin dulu niat, tanya hati lo yang paling dalam, apakah lo siap dibebani semua tanggung jawab moral sebagai dokter?
Jawabannya……ASK YOURSELF.



Wassalam.

Senin, 25 April 2011

SIAAAAAAAAL!!!!!

Kenapa gw ngasih judul postingan gw ini SIAL??? Karena memang itulah yg gw alamin saat ini.
Niatnya cuman mau nyenengin perut, beli martabak di BTP, eh malah ditabrak motor.
Pas gw turun dari mobil pengen marahin tuh org yg nabrak mobil gw, malah ga jadi, gara2 kasian ngeliat tampang tuh cwok yg amburadul abis jatuh terguling-guling di jalan, dah gtu badannya lecet. Gw ga tegaaaaaaaaaaaaaaa......
Akhirnya gw putusin ga minta ganti rugi sepeserpun. Bodoh kann???? Arni aja ngatain gw bego! Huh....
Tapi yaudahlah, anggap aja gw lagi apes.

Minggu, 17 April 2011

I'm sorry.....


Happy birthday to you....
Happy birthday to youu....
Happy birthday, happy birthday,
Happy birthday to you......


I'm sorry for not being there in your special day dear.
I'm hoping I can go there next year, but if it's not, then I'm hoping for the year after next year, but if it's not again, then just hoping for the next year....
Don't worry because we still have much time.^___^

I'm sorry I can't give something that you want, but I wish all the best wishes ever for you!
I'm sorry I can't be a good girlfriend, but I hope I can always be someone in your mind....someone who you always thinking of, someone who you see when you fall asleep and when you awake from your sleep.

Minggu, 10 April 2011

Sejarah Shorinji Kempo



Akhir-akhir ini gw tertarik sama salah satu teknik bela diri asal jepang, Kempo.
Berawal dari iseng-iseng ngumpulin formulir pendaftaran utk UKM Kempo di kampus gw, akhirnya gw beneren bergabung di dalamnya.
Okelah, gw masih pemula banget, teknik yang paling dasar sekalipun masih dalam tahap belajar. Tp yg menarik, selama latihan kempo, kita ga melulu diajarin hal-hal yang bersifat fisik, tapi juga teori. Nah, makanya di sini gw mau share sedikit tentang teori-teori atau lebih tepatnya lagi sejarah yang di ajarin *diceritain* sama senpai kempo gw.


Shorinji Kempo ditemukan di Jepang pada tahun 1947 oleh Doshin So. Tetapi awal mula sejarahnya dapat di pastikan bermula dari India sekitar 5000 tahun yang lalu, dimana tehnik beladir fisik berkembang dan menyebar bersama ajaran Budha yang saat itu masuk ke daratan Cina, dan mengakar di Biara Shaolin.
Tehnik Kempo mulai dipelajari dan dipakai oleh para pendeta di Shaolin untuk melatih tehnik beladiri dan juga dipakai untuk melatih mereka secara spiritual.
Ketakutan akan para pendeta Shaolin yang mahir dalam beladiri/berkelahi, maka pada masa itu kerajaan Cina menghancurkan Biara Shaolin. Tetapi Kempo hidup dan berkembang di sebagian masyarakat secara rahasia, dimana tehnik Kempo dipakai untuk melawan segala jenis kejahatan. Pada masa itulah tumbuh dan berkembang beberapa jenis aliran beladiri yang berasal dari Kempo.
Sebelum Perang Dunia II, penemu Kempo, Doshin So tinggal di Cina. beliau berkesempatan berlatih dari beberapa aliran Kempo yang sudah berkembang. Doshin So dipaksa untuk pulang ke Jepang pada saat Rusia memulai invansinya ke Mansuria. Pengalaman saat Rusia menduduki Cina, menimbulkan inspirasi Doshin So untuk mendedikasikan dirinya untuk membina orang-orang yang mempunyai inginan untuk berbhakti kepada masyarakat dan lingkungannya. Doshin So memakai prinsip -
prinsip ajaran Budha pada awalnya. Sementara ajarannya terus berkembang, Doshin So sadar bahwa dengan kata-kata saja tidaklah cukup. Oleh sebab itu beliau mulai mendirikan Dojo yang dipakai sebagai tempat untuk berlatih dan meningkatkan seni bela diri yang beliau pelajari selama ini dan menyatukannya kedalam system yang dikembangkannya sendiri. Dimana dalam hal ini beliau menyatukan/mengkombinasikan antara tehnik fisik dan filosofi beliau (Kongo Zen), maka lahirlah seni bela diri Shorinji Kempo.
Shorinji Kempo berpusat di kota Tadotsu, kota dimana Doshin So mulai mengajarkan Shorinji Kempo. Saat ini tidak kurang dari 1.5 juta anggotanya tersebar diseluruh dunia, yang tergabung dalam WSKO (World Shorinji Kempo Organisation).

Di Indonesia Kempo mulai dikenal pada tahun 1966, dimana pada saat itu tiga orang pemuda Indonesia baru kembali dari menimba ilmu di Jepang. Ketiga pemuda itu adalah Ginanjar Kartasasmita, Indra Kartasasmita dan Uthin Syahraz (alm.) Kemudian ketiga pemuda ini mendirikan organisasi yang diberi nama PERKEMI (Persaudaraan Beladiri Kempo Indonesia) sebagai wadah perkumpulan seni beladiri Kempo secara nasional.
Tepatnya PERKEMI berdiri pada 2 Pebruari, 1966 dan pada tahu 1970 PERKEMI mendapat pengakuan dari KONI (Komite Olah raga Nasional Indonesia), dan juga sudah mendapat pengakuan dari WSKO (World Shorinji Kempo Organisation)
Saat ini PERKEMI sudah mempunyai cabang di 26 propinsi di seluruh Indonesia.




Nah, bgmna?? Tertarik dengan kempo?
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...